Visiuniversal--Warga berguru dan siswa sekalian, kita sering melihat banyak sekali pertunjukan seni dan kesenian di banyak sekali kesempatan. Dari bangku penonton kita sanggup melihat kearah panggung, pemain-pemain seni pertunjukan memperlihatkan kebolehan mereka memainkan banyak sekali lakon sesuai dengan seni dan pertunjukan yang mereka tampilkan dikala itu. Tapi tahukah kalian dibalik keindahan dan kemegahan pertunjukan tersebut, ada campur tangan dan kerja keras para pekerja seni dan seniman yang hebat. Lalu siapakah seniman itu?
Seniman ialah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling sering ialah untuk menyebut orang yang membuat karya seni, menyerupai seni lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk membuat karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
Dengan demikian, seniman ialah orang yang kerjanya mengolah atau mencipta suatu barang kesenian. Kerja orang semacam itu tidak lain ialah memperlihatkan berdiri atau bentuk indah kepada sesuatu hal atau benda. Ada seniman yang kerjanya memperlihatkan berdiri tertentu pada sepotong gading, kayu, logam, watu dan sebagainya dengan jalan mengukir, memahat atau menempa sehingga masing-masing indah kelihatannya. Ada juga seniman yang bahannya berupa bunyi atau bunyi, ciptaannya itu sanggup kita nikmati sebagai lagu yang dinyanyikan atau dimainkan dengan instrumen-instrumen musik. Dalam seni lukis dan seni gambar orang menyatakan perasaan atau pandangannya perihal kenyataan dengan menggunakan banyak sekali macam garis dan warna.
Untuk membuat dan menggambarkan karya seni, seseorang seniman memerlukan lisan dan kreativitas, alasannya ialah melalui hal tersebut sanggup memunculkan originalitas, keotentikan, keunikan, aksara dari hasil karya seni yang diciptakannya.
Seni bukanlah sebatas benda, tetapi juga mencakup nilai-nilai sebagai respon estetik dari publik melalui proses pengalaman seni. Seni dan pengalaman tersebut merupakan cuilan dari filsafat seni. Ada tiga problem pokok dalam filsafat seni, yaitu benda sebagai hasil kreasi seniman, pelaku seni (seniman), dan penikmat seni (publik). Dari hasil karya para seniman, akan muncul reaksi sebagai hasil proses pemahaman publik (apresiator). Reaksi ialah yang dinamakan nilai-nilai seni.
Seniman berupaya mengkomunikasikan idenya kepada publik melalui benda-benda seni. Sebagai apresiator, publik memperlihatkan tanggapannya. Sebuah karya seni mustahil ada kalau tanpa ada seniman. Seniman menggunakan karya seni yang dihasilkannya sebagai media untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan perasaannya kepada publik. Sebuah karya seni pun tidak hanya sebatas pada aspek kebendaan semata, melainkan juga mencakup aspek nilai yang datangnya dari publik sebagai penikmat seni. Kehidupan masyarakat juga tidak akan berarti tanpa kehadiran seni, Karena seni mempunyai banyak sekali fungsi penting, antaralain sebagai media pewarisan budaya, saran hiburan, sarana pendidikan, dan sanggup mengakibatkan semangat solidaritas. Dengan demikian ketiga unsur tersebut, saling bergantung satu sama lain.
Potensei seni terkait akrab dengan fungsi yang disandangnya, antara lain sebagai media pewarisan budaya, sarana pendidikan, media hiburan masyarakat, aset pendapatan devisa nasional, fungsi ekonomi masyarakat, dan fungsi politik tertentu. Dari banyak sekali potensi tersebut, muncul banyak sekali macam dampak, baik dampak yang positif maupun yang negatif. sebagai berikut :
1. Dampak Positif
a. melestarikan nilai-nilai budaya
b. Meningkatkan adat dan moralitas masyarakat melalui pendidikan seni
c. Menentramkan kehidupan masyarakat
d. Menimbulkan solidaritas masyarakat
e. Meningkatkan perekonomian rakyat dan negara.
Dampak positif dari potensi seni tersebut sanggup membawa kita ke arah kehidupan yang lebih baik. Oleh alasannya ialah itu diharapkan perilaku yang bijak dari semua kalangan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal dan nasional. Perbedaan keragaman budaya harus disikapi dengan baik, yaitu menganggap bahwa perbedaan budaya sanggup dijadikan sebagai aset kekayaan bangsa, bukan perbedaan yang sanggup mengakibatkan perpecahan.
2. Dampak negatif
Dampak negatif dan potensi keberagaman budaya ialah sebagai berikut :
a. munculnya karya seni yang kebablasan, yaitu tidak lagi memperhatikan niali-nilai estetika dan moral masyarakat
b. melunturnya nilai-nilai seni tradisional yang diakibatkan oleh globalisasi budaya
c. keragaman seni sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memicu konflik.
Dari potensi negatif di atas, sudah selayaknya kita bersikap bijak, terutama terhadap globalisasi budaya,jangan hingga globalisasi budaya melunturkan nilai-nilai seni tradisional kita yang sarat akan nilai-nilai moral. Kita harus bisa membedakan dan menyaring dampak mana yang harus kita ambil dan mana yang harus kita hindari.
Demikianlah atikel singkat perihal hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat, supaya bermanfaat sebagai materi berguru bagi siswa dan warga berguru sekalian. terimakasih.
Seniman ialah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling sering ialah untuk menyebut orang yang membuat karya seni, menyerupai seni lukisan, patung, seni peran, seni tari, sastra, film dan musik. Seniman menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk membuat karya dengan nilai estetik. Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.
Dengan demikian, seniman ialah orang yang kerjanya mengolah atau mencipta suatu barang kesenian. Kerja orang semacam itu tidak lain ialah memperlihatkan berdiri atau bentuk indah kepada sesuatu hal atau benda. Ada seniman yang kerjanya memperlihatkan berdiri tertentu pada sepotong gading, kayu, logam, watu dan sebagainya dengan jalan mengukir, memahat atau menempa sehingga masing-masing indah kelihatannya. Ada juga seniman yang bahannya berupa bunyi atau bunyi, ciptaannya itu sanggup kita nikmati sebagai lagu yang dinyanyikan atau dimainkan dengan instrumen-instrumen musik. Dalam seni lukis dan seni gambar orang menyatakan perasaan atau pandangannya perihal kenyataan dengan menggunakan banyak sekali macam garis dan warna.
Untuk membuat dan menggambarkan karya seni, seseorang seniman memerlukan lisan dan kreativitas, alasannya ialah melalui hal tersebut sanggup memunculkan originalitas, keotentikan, keunikan, aksara dari hasil karya seni yang diciptakannya.
Seni bukanlah sebatas benda, tetapi juga mencakup nilai-nilai sebagai respon estetik dari publik melalui proses pengalaman seni. Seni dan pengalaman tersebut merupakan cuilan dari filsafat seni. Ada tiga problem pokok dalam filsafat seni, yaitu benda sebagai hasil kreasi seniman, pelaku seni (seniman), dan penikmat seni (publik). Dari hasil karya para seniman, akan muncul reaksi sebagai hasil proses pemahaman publik (apresiator). Reaksi ialah yang dinamakan nilai-nilai seni.
Seniman berupaya mengkomunikasikan idenya kepada publik melalui benda-benda seni. Sebagai apresiator, publik memperlihatkan tanggapannya. Sebuah karya seni mustahil ada kalau tanpa ada seniman. Seniman menggunakan karya seni yang dihasilkannya sebagai media untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan perasaannya kepada publik. Sebuah karya seni pun tidak hanya sebatas pada aspek kebendaan semata, melainkan juga mencakup aspek nilai yang datangnya dari publik sebagai penikmat seni. Kehidupan masyarakat juga tidak akan berarti tanpa kehadiran seni, Karena seni mempunyai banyak sekali fungsi penting, antaralain sebagai media pewarisan budaya, saran hiburan, sarana pendidikan, dan sanggup mengakibatkan semangat solidaritas. Dengan demikian ketiga unsur tersebut, saling bergantung satu sama lain.
Potensei seni terkait akrab dengan fungsi yang disandangnya, antara lain sebagai media pewarisan budaya, sarana pendidikan, media hiburan masyarakat, aset pendapatan devisa nasional, fungsi ekonomi masyarakat, dan fungsi politik tertentu. Dari banyak sekali potensi tersebut, muncul banyak sekali macam dampak, baik dampak yang positif maupun yang negatif. sebagai berikut :
1. Dampak Positif
a. melestarikan nilai-nilai budaya
b. Meningkatkan adat dan moralitas masyarakat melalui pendidikan seni
c. Menentramkan kehidupan masyarakat
d. Menimbulkan solidaritas masyarakat
e. Meningkatkan perekonomian rakyat dan negara.
Dampak positif dari potensi seni tersebut sanggup membawa kita ke arah kehidupan yang lebih baik. Oleh alasannya ialah itu diharapkan perilaku yang bijak dari semua kalangan masyarakat dalam melestarikan budaya lokal dan nasional. Perbedaan keragaman budaya harus disikapi dengan baik, yaitu menganggap bahwa perbedaan budaya sanggup dijadikan sebagai aset kekayaan bangsa, bukan perbedaan yang sanggup mengakibatkan perpecahan.
2. Dampak negatif
Dampak negatif dan potensi keberagaman budaya ialah sebagai berikut :
a. munculnya karya seni yang kebablasan, yaitu tidak lagi memperhatikan niali-nilai estetika dan moral masyarakat
b. melunturnya nilai-nilai seni tradisional yang diakibatkan oleh globalisasi budaya
c. keragaman seni sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memicu konflik.
Dari potensi negatif di atas, sudah selayaknya kita bersikap bijak, terutama terhadap globalisasi budaya,jangan hingga globalisasi budaya melunturkan nilai-nilai seni tradisional kita yang sarat akan nilai-nilai moral. Kita harus bisa membedakan dan menyaring dampak mana yang harus kita ambil dan mana yang harus kita hindari.
Demikianlah atikel singkat perihal hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat, supaya bermanfaat sebagai materi berguru bagi siswa dan warga berguru sekalian. terimakasih.