Visiuniversal----Lagu Indonesia Raya secara Utuh terdiri atas 3 (tiga) Bait atau 3 (tiga) stanza. Karena kita terbiasa menyanyikan lagu kebangsaaan Indonesia Raya hanya 1 stanza, kemungkinan diantara kita banyak yang lupa atau tidak tahu stanza ke 2 dan stanza ke 3 dari lagu Indonesia Raya. Selama ini, lagu 'Indonesia Raya' yang dinyanyikan hanya satu stanza atau bab pertama. Kini, anak sekolah juga harus diajarkan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya 3 stanza.
Terkait lagu kebangsaan ini, Pemeritah dalam hal ini Kemetrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) perihal lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza. Lagu tersebut wajib dinyanyikan ketika upacara di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Sekedar membuatkan pengetahuan, berikut ini ulasan lagu Indonesia Raya dalam 3 (tiga) stanza lagu kebangsaan Indonesia Raya sesuai PP Nomor 44 Tahun 1958 perihal tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' sudah tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958. Aturan ini diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Sukarno pada 26 Juni 1958. Berikut ini klarifikasi dan lirik lagu Indonesia Raya 3 stanza menurut PP Nomor 44/1958:
Kemendikbud berharap nasionalisme siswa sanggup tumbuh dengan lagu 'Indonesia Raya' 3 stanza. "Semoga bibit-bibit nasionalisme akan muncul dari 3 stanza yang akan kita ajarkan kepada anak didik kita," tutur Muhadjir.
Sebelumnya kita kupas lagi sejarah, dengan melihat Bagaimana sich lagu Indonesia raya itu tercipta, dengan melihat naskah lagu aslinya. Seperti kita ketahui lagu Indonesia raya diciptakan oleh Wage Rudolph Supratman. Lagu karya Wage Rudolf Supratman ini memang terdiri dari tiga stanza. Lagu yang biasa dinyanyikan selama ini hanya bab pembuka lagu. Kenapa tiga stanza? Karena itu keutuhan 'Indonesia Raya'. Karena yang biasa dinyanyikan itu bab awal. Itu pendahuluan. Intinya di bab tengah dan epilog di akhir, Berikut Naskah Asli Lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolph Supratman, yang juga terdiri dari 3 (tiga) Stanza / bait tahun 1928.
Bait / Stanza I
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
“Indonesia Bersatoe”.
Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg’rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.
Bait / Stanza II
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s’lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
“Indonesia Bahagia”.
Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanja,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.
Bait / Stanza III
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
“Indonesia Bersatoe”
S’lamatlah rajatnja,
S’lamatlah poet’ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg’rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.
Refrain untuk tiap bait ;
Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg’rikoe jang koetjinta.
Indones’, Indones’,
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.
Berikut ini makna yang terkandung didalam 3 (tiga) Stanza lirik orisinil lagu Indonesia Raya yang Admin kutip dari :
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/me...donesia-raya/.
Stanza 1 (pertama) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya menggaris bawahi kata “Marilah Kita Berseru Indonesia Bersatu”. Dalam kalimat ini terdapat makna penyemangat dan ajakan bagi Indonesia yang ketika itu belum merdeka. Selain itu, dalam stanza pertama juga terdapat kata “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya” yang sebelumnya “Bangunlah Badannya, Bangunlah Jiwanya”. Kedua frasa ini diubah posisinya atas perintah dari Ir Soekarno yang berpendapat, “Tak akan bangun raga seseorang kalau jiwanya tidak terlebih dahulu bangun. Hanya seorang budak yang badannya bangun namun jiwanya tidak.”
Berlanjut ke stanza ke-2 (kedua) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, dimana frasa yang ditekankan ialah “Marilah Kita Mendoa, Indonesia Bahagia.” Makna yang mendalam terkandung di dalam lirik di atas, dimana bermakna landasan spiritual dengan selalu mendoakan Indonesia yang bahagia. Maka lanjutan lirik berikutnya ialah “Sadarlah Budinya, Sadarlah Hatinya” yang bermakna masyarakat Indonesia yang senantiasa mempunyai kebijaksanaan dan hati yang baik.
Dalam stanza 3 (tiga) ;
Lagu Kebangsaaan Indonesia Raya, terdapat sumpah dan amanat agraria yang diselipkan di dalam lirik Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Sumpah setia terucap dalam lirik “Marilah Kita Berjanji, Indonesia Abadi.” Sedangkan amanat agrarian terdapat dalam lirik yang berbunyi “Slamatlah Rakyatnya, Slamatlah Putranya, Pulaunya, Lautnya, Semuanya.” Makna agraria yang dimaksud dalam lirik ini tidak terbatas dengan tanahnya, namun seluruh yang terkandung dalam Indonesia, mencakup tanah, laut, sampai luar angkasanya. Untuk menekankan makna agrarian tersebut, maka ketika satu tahun umur Indonesia, pemerintah ketika itu sudah melaksanakan Revolusi Agraria.
Berikut lagu Indonesia Raya W.R Supratman Stanza 1, 2, 3 yang sanggup dinyanyikan disekolah-sekolah dan diberbagai kesempatan acara-acara resmi pemerintah dan swasta.;
Referensi :
www.kemdikbud.go.id/main/blog/
http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/me...donesia-raya/
https://news.detik.com/