KODE IKLAN DFP 1 Hidup Jenderal Sudirman | materi pelajaran k13 smp

Hidup Jenderal Sudirman

KODE IKLAN 200x200
KODE IKLAN 336x280
Jendral Sudirman - PAHLAWAN PEMBELA KEMERDEKAAN
Yang dengannya Surat Keputusan Presiden R.I. No,025/TK/Tahun 1970, tanggal 20 Mei 1970
Lahir :
Di Bodas Karangjati Purbalingga, tanggal 24 Januari 1916
Pendidikan :
1. Sekolah Guru Muhamadiyah Sola, belum tamat
2. Mengikuti Pendidikan tentara PETA di Bogor
Kegiatan :
  • Menjadi guru Muhammadyah di Cilacap, menjdai anggota Muhamadiyah serta ulet dalam organisasi pramuka
  • Pada Zaman Jepang, ia tidak sedikit mencurahkan perhatian pada duduk masalah sosial. Ia mendirikan koperasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk menolong rakyat dari ancaman kelaparan.
  • Menjdai anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat serta anggota dewan perwakilan rakyat keresidenan Banyumas
  • Menjdai comandan batalyon di Kroya, yng bersikap tegas serta Suka memprotes tindakan tentara Jepang yng berbuat diktatorial serta bertindak bernafsu terhadap anak buahnya
  • Sesudah Indonesia merdeka, ia sukses merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas
  • Sesudah TKR terbentuk, menjdai Panglima Divisi V/Banyumas. Serta memimpin anggota tantara TKR dalam pertempuran melawan Inggris di Ambarawa
  • Dalam Konfrensi TKR tanggal 12 November 1945, Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR
  • Waktu Belanda melaksakan Serangan Militer II, ia sedang sakit. Akan tetapi tetap memimpin anak buahnya tidak lebih lebih 7 bulan lamanya bergrilya di hutan-hutan serta gunung-gunung. Pulang dari medan gerilya karena masih sakit, ia tak bisa memimpin Angkatan Perang secara Langsung, namun buah pikirannnya selalu diharapkan Pemerintah, lebih-lebih dalam menghadapi Konferensi Meja Bulat
Wafat :
Jendral Sudirman walaupun sakit keras tetap berjuang yang dengannya ditandu, ia berangkat memimpin pasukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan perang gerilya. Tidak lebih lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yng satu ke hutan yng lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit serta lemah sekali sementara obat pula hampir-hampir tak ada. Namun kepada pasukannya ia selalu menawarkan semangat serta petunjuk seakan beliau sendiri tak mencicipi penyakitnya. Akan tetapi hasilnya ia Perlu pulang dari medan gerilya, ia tak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, namun pemikirannya selalu dibutuhkan. Di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
Sumber : Internet

Sumber Rujukan Dan Gambar :
KODE IKLAN 300x 250
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE IKLAN DFP 2
KODE IKLAN DFP 2